2.1 Definisi Work Sampling
Work sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktifitas kerja dari mesin, proses atau operator (Sritomo, 1992). Pengukuran kerja dengan metode sampling kerja ini sama halnya dengan pengukuran kerja menggunakan jam henti, yaitu diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung. Teknik sampling kerja ini pertama kali digunakan oleh seorang sarjana Inggris bernama L.H.C. Tippett dalam aktifitas penelitiannya di industri tekstil.
2.2 Kegunaan-kegunaan Work Sampling
Work sampling mempunyai beberapa kegunaan lain di bidang produksi, selain untuk menghitung waktu penyelesaian. Kegunaan-kegunaan dari work sampling adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006).
a. Mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok kerja.
b. Mengetahui tingkat pemanfaatan mesin-mesin atau alat-alat di pabrik.
c. Menentukan waktu baku bagi pekerja-pekerja tidak langsung.
d. Memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan.
2.3 Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Work Sampling
Pada dasarnya, langkah-langkah dalam melakukan sampling pekerjaan tidak berbeda dengan cara jam henti. Langkah-langkah yang dilakukan sebelum melakukan work sampling, yaitu (Sutalaksana, 2006):
a. Menetapkan tujuan pengukuran, yaitu untuk apa sampling dilakukan, menentukan besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan.
b. Melakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya sistem kerja yang baik.
c. Memilih operator.
d. Pelatihan bagi operator agar terbiasa dengan sistem kerja yang dilakukan.
e. Melakukan pemisahan kegiatan sesuai yang ingin didapatkan.
f. Menyiapkan peralatan yang diperlukan berupa papan pengamatan, lembaran-lembaran pengamatan, alat tulis.
2.4 Cara Melakukan Work Sampling
Cara untuk melakukan sampling pengamatan dengan sampling pekerjaan tidak berbeda dengan yang dilakukan untuk cara jam henti yaitu terdiri dari:
a. Melakukan sampling pendahuluan.
b. Pengujian keseragaman data, bertujuan untuk menentukan batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB). Rumus untuk mencari BKA dan BKB adalah sebagai berikut (Sutalaksana, 2006).
2.5 Penggunaan Tabel Angka Acak dalam Work Sampling
Pengamatan yang dilakukan dalam work sampling haruslah ditentukan secara acak (random). Oleh karena itu, maka penggunaan tabel angka acak merupakan metode yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar-benar dipilih secara acak. Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk menetapkan waktu setiap harinya, dimana pengamatan harus dilaksanakan.
2.6 Menghitung Waktu Baku
Waktu baku merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Untuk mengetahui waktu baku, maka waktu siklus dan waktu normal harus diketahui terlebih dahulu. Manfaat dari waktu baku adalah sebagai berikut (Sritomo, 1992).
a. Man Power Planning.
b. Estimasi biaya-biaya untuk upah kerja.
c. Penjadwalan produksi dan penganggaran.
d. Perencanaan sistem pemberian bonus dan intsestif bagi pekerja yang berprestasi.
e. Indikasi keluaran untuk mampu dihasilkan oleh pekerja.
0 komentar:
Posting Komentar